Penat tempat duduk
Desakan para penumpang
yang ingin segera mencapai tujuan
yang ingin segera bekerja
yang ingin segera bertemu keluarga tercinta
Musisi jalanan menyenandungkan lagunya
Suara fals terdengar menyaringkan suasana
Namun terasa hangat dalam hati kecilku
Niat mereka tulus tuk dirinya
kini ku tau
dalam bus kota terdapat suatu kehidupan
kehidupan mereka
yang inginkan kedamaian
namun terhalang beratnya hidup
Translate
Jumat, 17 Agustus 2012
Rabu, 15 Agustus 2012
Jalan Pulang
Tengah hari ku lalui dengan jalan kaki
Dari sekolah kota menuju kediaman kecilku
Setapak demi setapak jalan
Kulangkahkan kaki di trotoar mungil
Terlihat seorang pengemis tua mencari nafkah
Terlihat seorang anak kecil
Memakan sebatang se krim dengan bahagianya
Terlihat lusuh namun penuh kenyataan hidup
Tas jinjing yang ku bawa
Terasa berat hanya membebani
Namun tersimpan
Ilmu-ilmu tiada harga
Tiada teman di sampingku
Tiada orang menemaniku
Tapi syukurku tak kan berhenti
Karena masih ada ALLAH yang menyayangiku
Dari sekolah kota menuju kediaman kecilku
Setapak demi setapak jalan
Kulangkahkan kaki di trotoar mungil
Terlihat seorang pengemis tua mencari nafkah
Terlihat seorang anak kecil
Memakan sebatang se krim dengan bahagianya
Terlihat lusuh namun penuh kenyataan hidup
Tas jinjing yang ku bawa
Terasa berat hanya membebani
Namun tersimpan
Ilmu-ilmu tiada harga
Tiada teman di sampingku
Tiada orang menemaniku
Tapi syukurku tak kan berhenti
Karena masih ada ALLAH yang menyayangiku
Guru Sepanjang Masa
masa kecil ku tuangkan dalam keseharian
bersama guru-guru tak kenal lelah
yang mengajariku tuk terus menjalani hidup
walau ku tau tak semudah menghela nafas
marahmu adalah
wujud kasih sayangmu pada anak didikmu
dalam raut wajah mu
tergmbar perasaan cinta pada siswamu
meski kau kan lupakan diriku
namun ku janji tuk slalu ingat jasamu
ku mohon maaf wahai guruku
atas keegoisanku padamu
guru sepanjang masa
meski tertawarkan sejuta bintang
meski tergodakan harta tak bernyawa
namun kau tetap memilih kami
daripada dunia penuh kejutan
terima kasih guruku
bersama guru-guru tak kenal lelah
yang mengajariku tuk terus menjalani hidup
walau ku tau tak semudah menghela nafas
marahmu adalah
wujud kasih sayangmu pada anak didikmu
dalam raut wajah mu
tergmbar perasaan cinta pada siswamu
meski kau kan lupakan diriku
namun ku janji tuk slalu ingat jasamu
ku mohon maaf wahai guruku
atas keegoisanku padamu
guru sepanjang masa
meski tertawarkan sejuta bintang
meski tergodakan harta tak bernyawa
namun kau tetap memilih kami
daripada dunia penuh kejutan
terima kasih guruku
IBU SEPANJANG MASA
Senyumku adalah bahagiamu
Tangisku adalah sedihmu
Risauku adalah gelisaku
Darahku mengalir karena darahmu
Ku selalu ingin menjadi sepertimu
Meskipun terkadang terlampau marah
Ku pendam karenamu
Ku mohon maaf wahai ibuku
Ku tak mampu balas kasihmu
Ku hanya mampu melinangkan air matamu
Ku tak mampu balas jasamu
Ku hanya mampu tambah bebanmu
Koamu bagai air suci dari surga
Yang kau minumkan untuk buah hatimu
Tanpa pamrih kau beri pada kami
Terima kasih ibu sepanjang masaku
Tangisku adalah sedihmu
Risauku adalah gelisaku
Darahku mengalir karena darahmu
Ku selalu ingin menjadi sepertimu
Meskipun terkadang terlampau marah
Ku pendam karenamu
Ku mohon maaf wahai ibuku
Ku tak mampu balas kasihmu
Ku hanya mampu melinangkan air matamu
Ku tak mampu balas jasamu
Ku hanya mampu tambah bebanmu
Koamu bagai air suci dari surga
Yang kau minumkan untuk buah hatimu
Tanpa pamrih kau beri pada kami
Terima kasih ibu sepanjang masaku
AYAH SEPANJANG MASA
Cucur keringat melebihi
tetes air matamu
Jalanan tak berperasaan kau lalui
demi putra putrimu
Yang kau cintai setulus hati
Kala kami masih terlelap dalam mimpi
Kau telah bangun hendak pergi
Mencari nafkah tak kenal lelah
Meskipun kau tak tau
Kapan kami bisa membalas jasamu
dan apakah kami masih mengingat jasamu
Terima kasih hanya bisa kami ucapkan
Meskipun ku tau itu tak kan pernah cukup
Tuk balas segala yang kau beri pada kami
Terima ksih telah membimbing kami
Tuk menemukan jalan kami
Terima kasih ayah sepanjang masa
Langganan:
Postingan (Atom)