Aku
seorang anak berlimpahdurhaka
rakitan pahala tak menutupi
dosa hamba sahaja
pada engkau yang telah mati
Ayah
tumpukan tanah menimbunmu
hijau rerumputan hiasi nisanmu
kain putih menyelimuti dinginmu
menunggu kehangatan dari Tuhan-mu
Maaf
maaf tak hentinya kusandarkan
tiap ibadah yang pasti bermakna
padaku dan padamu
Ayah... maafkan aku
Terima Kasih
belum sempat ku ucap
kau tlah dijemput kupu-kupu hitam suci
mengantarmu ke tempat terahir keabadian
Ayah... terima kasih ku ucapkan
Tuhan
belum sempat kubahagakannya
kau tlah merindukannya ternyata
ku mohon dengan sangat wahai Tuhan
jagalah Ayahku, Untukku, danibuku
Translate
Rabu, 28 November 2012
Minggu, 18 November 2012
AKU (Chairil Anwar)
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Ada Apa Dengan Cinta (dalam film "ada apa dengan cinta")
perempuan datang atas nama cinta
bunda pergi karna cinta
digenangi air racun jingga adalah wajahmu
seperti bulan lelap tidur di hatimu
yang berdinding kelam dan kedinginan
ada apa dengannya
meninggalkan hati untuk dicaci
lalu sekali ini aku melihat karya surga
dari mata seorang hawa
ada apa dengan cinta
tapi aku pasti akan kembali
dalam satu purnama
untuk mempertanyakan kembali cintanya.
bukan untuknya, bukan untuk siapa
tapi untukku
karena aku ingin kamu,itu saja.
bunda pergi karna cinta
digenangi air racun jingga adalah wajahmu
seperti bulan lelap tidur di hatimu
yang berdinding kelam dan kedinginan
ada apa dengannya
meninggalkan hati untuk dicaci
lalu sekali ini aku melihat karya surga
dari mata seorang hawa
ada apa dengan cinta
tapi aku pasti akan kembali
dalam satu purnama
untuk mempertanyakan kembali cintanya.
bukan untuknya, bukan untuk siapa
tapi untukku
karena aku ingin kamu,itu saja.
Perempuan Sekelas
tiap pagi kau datang ke sekolah
sebuah sekolah bercat hijau
dengan membawa sebuah tas coklat
berhiaskan warna putih kekuningan
kerudung putih kau kenakan
tersambung indah dengan wajahmu
memikat hati suci
untuk slalu mengingatmu
tiap hari kau tersenyum
memaparkan sebuah karya surga
yang kulihat pada seorang hawa
yaitu pada dirimu
perempuan sekelas
tiada kata ku ucapkan
namun ku tau
aku bukan siapa-siapa
namun ku berharap
dapat bersanding denganmu
sebuah sekolah bercat hijau
dengan membawa sebuah tas coklat
berhiaskan warna putih kekuningan
kerudung putih kau kenakan
tersambung indah dengan wajahmu
memikat hati suci
untuk slalu mengingatmu
tiap hari kau tersenyum
memaparkan sebuah karya surga
yang kulihat pada seorang hawa
yaitu pada dirimu
perempuan sekelas
tiada kata ku ucapkan
namun ku tau
aku bukan siapa-siapa
namun ku berharap
dapat bersanding denganmu
Sabtu, 13 Oktober 2012
Surat Kecil Untuk Tuhan (karya:Gita Sessa Wanda Cantika)
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan ...
Andai aku bisa kembali, Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku, terjadi pada orang lain.
Tuhan ...
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan ...
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan ...
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya.
Tuhan ...
Inginkanlah rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya.
Tuhan ...
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagian
Kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan ...
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup
Kepada siapapun yang mengenalku.
Tuhan ...
Surat Kecil-ku ini
adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali ......
Ke dunia yang Kau berikan padaku ......
Surat dari Ibu (karya:Asrul Sani)
Pergi ke dunia luas, anakku sayang
pergi ke dunia bebas!
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau
Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
Selama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau
Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
boleh engkau datang padaku!
Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam!
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari”
pergi ke dunia bebas!
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau
Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
Selama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau
Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
boleh engkau datang padaku!
Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam!
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari”
Jumat, 17 Agustus 2012
Bus Kota
Penat tempat duduk
Desakan para penumpang
yang ingin segera mencapai tujuan
yang ingin segera bekerja
yang ingin segera bertemu keluarga tercinta
Musisi jalanan menyenandungkan lagunya
Suara fals terdengar menyaringkan suasana
Namun terasa hangat dalam hati kecilku
Niat mereka tulus tuk dirinya
kini ku tau
dalam bus kota terdapat suatu kehidupan
kehidupan mereka
yang inginkan kedamaian
namun terhalang beratnya hidup
Desakan para penumpang
yang ingin segera mencapai tujuan
yang ingin segera bekerja
yang ingin segera bertemu keluarga tercinta
Musisi jalanan menyenandungkan lagunya
Suara fals terdengar menyaringkan suasana
Namun terasa hangat dalam hati kecilku
Niat mereka tulus tuk dirinya
kini ku tau
dalam bus kota terdapat suatu kehidupan
kehidupan mereka
yang inginkan kedamaian
namun terhalang beratnya hidup
Rabu, 15 Agustus 2012
Jalan Pulang
Tengah hari ku lalui dengan jalan kaki
Dari sekolah kota menuju kediaman kecilku
Setapak demi setapak jalan
Kulangkahkan kaki di trotoar mungil
Terlihat seorang pengemis tua mencari nafkah
Terlihat seorang anak kecil
Memakan sebatang se krim dengan bahagianya
Terlihat lusuh namun penuh kenyataan hidup
Tas jinjing yang ku bawa
Terasa berat hanya membebani
Namun tersimpan
Ilmu-ilmu tiada harga
Tiada teman di sampingku
Tiada orang menemaniku
Tapi syukurku tak kan berhenti
Karena masih ada ALLAH yang menyayangiku
Dari sekolah kota menuju kediaman kecilku
Setapak demi setapak jalan
Kulangkahkan kaki di trotoar mungil
Terlihat seorang pengemis tua mencari nafkah
Terlihat seorang anak kecil
Memakan sebatang se krim dengan bahagianya
Terlihat lusuh namun penuh kenyataan hidup
Tas jinjing yang ku bawa
Terasa berat hanya membebani
Namun tersimpan
Ilmu-ilmu tiada harga
Tiada teman di sampingku
Tiada orang menemaniku
Tapi syukurku tak kan berhenti
Karena masih ada ALLAH yang menyayangiku
Guru Sepanjang Masa
masa kecil ku tuangkan dalam keseharian
bersama guru-guru tak kenal lelah
yang mengajariku tuk terus menjalani hidup
walau ku tau tak semudah menghela nafas
marahmu adalah
wujud kasih sayangmu pada anak didikmu
dalam raut wajah mu
tergmbar perasaan cinta pada siswamu
meski kau kan lupakan diriku
namun ku janji tuk slalu ingat jasamu
ku mohon maaf wahai guruku
atas keegoisanku padamu
guru sepanjang masa
meski tertawarkan sejuta bintang
meski tergodakan harta tak bernyawa
namun kau tetap memilih kami
daripada dunia penuh kejutan
terima kasih guruku
bersama guru-guru tak kenal lelah
yang mengajariku tuk terus menjalani hidup
walau ku tau tak semudah menghela nafas
marahmu adalah
wujud kasih sayangmu pada anak didikmu
dalam raut wajah mu
tergmbar perasaan cinta pada siswamu
meski kau kan lupakan diriku
namun ku janji tuk slalu ingat jasamu
ku mohon maaf wahai guruku
atas keegoisanku padamu
guru sepanjang masa
meski tertawarkan sejuta bintang
meski tergodakan harta tak bernyawa
namun kau tetap memilih kami
daripada dunia penuh kejutan
terima kasih guruku
IBU SEPANJANG MASA
Senyumku adalah bahagiamu
Tangisku adalah sedihmu
Risauku adalah gelisaku
Darahku mengalir karena darahmu
Ku selalu ingin menjadi sepertimu
Meskipun terkadang terlampau marah
Ku pendam karenamu
Ku mohon maaf wahai ibuku
Ku tak mampu balas kasihmu
Ku hanya mampu melinangkan air matamu
Ku tak mampu balas jasamu
Ku hanya mampu tambah bebanmu
Koamu bagai air suci dari surga
Yang kau minumkan untuk buah hatimu
Tanpa pamrih kau beri pada kami
Terima kasih ibu sepanjang masaku
Tangisku adalah sedihmu
Risauku adalah gelisaku
Darahku mengalir karena darahmu
Ku selalu ingin menjadi sepertimu
Meskipun terkadang terlampau marah
Ku pendam karenamu
Ku mohon maaf wahai ibuku
Ku tak mampu balas kasihmu
Ku hanya mampu melinangkan air matamu
Ku tak mampu balas jasamu
Ku hanya mampu tambah bebanmu
Koamu bagai air suci dari surga
Yang kau minumkan untuk buah hatimu
Tanpa pamrih kau beri pada kami
Terima kasih ibu sepanjang masaku
AYAH SEPANJANG MASA
Cucur keringat melebihi
tetes air matamu
Jalanan tak berperasaan kau lalui
demi putra putrimu
Yang kau cintai setulus hati
Kala kami masih terlelap dalam mimpi
Kau telah bangun hendak pergi
Mencari nafkah tak kenal lelah
Meskipun kau tak tau
Kapan kami bisa membalas jasamu
dan apakah kami masih mengingat jasamu
Terima kasih hanya bisa kami ucapkan
Meskipun ku tau itu tak kan pernah cukup
Tuk balas segala yang kau beri pada kami
Terima ksih telah membimbing kami
Tuk menemukan jalan kami
Terima kasih ayah sepanjang masa
Langganan:
Postingan (Atom)